Gambar Sampul Bahasa Indonesia · UNIT 2 Manusia dan Etika
Bahasa Indonesia · UNIT 2 Manusia dan Etika
Nas Haryati

24/08/2021 11:32:40

SMP 9 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

23

Manusia dan Etika

2

Manusia dan Etika

A. Mengomentari Pendapat Narasumber dalam Dialog

Interaktif pada Tayangan Televisi/Siaran Radio

B. Menceriterakan Kembali secara Lisan Isi Cerpen

C. Menemukan Informasi yang Diperlukan secara Cepat

dan Tepat dari Indeks Buku melalui Kegiatan Membaca

Memindai

D. Menulis Iklan Baris dengan Bahasa yang Singkat,

Padat, dan Jelas

2

prasetya.brawijaya.ac

24

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

Manusia dan Etika

Di dalam kehidupan sehari-hari, kamu menggunakan

bahasa sebagai sarana berkomunikasi. Dalam berkomunikasi,

tentu saja kamu harus memperhatikan etika atau kesantunan.

Etika berkomunikasi salah satunya tecermin dari penggunaan

bahasamu. Penggunaan bahasa yang baik dan santun akan

memperlancar komunikasi yang kamu lakukan.

Pernahkah kamu menyaksikan tayangan dialog di televisi

yang melibatkan pemirsa untuk bertanya atau berkomentar

terhadap topik yang dibicarakan? Sebagai pemirsa, kamu dapat

juga ikut berpartisipasi. Akan tetapi, tentu saja kamu harus dapat

bertanya atau berkomentar secara baik dan menggunakan bahasa

secara santun.

Ketika selesai membaca cerpen, mungkin saja kamu ingin

menceritakan kembali isinya kepada teman-temanmu. Agar

mereka dapat memahami cerpen yang kamu baca, kamu harus

dapat menceritakan isi cerpen dengan baik. Dapatkah kamu

melakukan itu?

Pada saat yang lain, mungkin kamu ingin memperoleh

informasi penting dari sebuah bacaan secara cepat dan tepat, atau

kamu akan menawarkan sesuatu melalui iklan baris. Dapatkah

kamu membuatnya?

Pada bab ini kamu akan dapat mengomentari dialog interaktif,

menceritakan kembali isi cerpen, menemukan informasi melalui

membaca memindai, dan menulis iklan baris. Berlatihlah dengan

mengikuti petunjuk yang ada. Ingat! Kesungguhan adalah kunci

kesuksesan.

2

25

Manusia dan Etika

2

A. Mengomentari Pendapat Narasumber dalam Dialog Interaktif pada

Tayangan Televisi atau Siaran Radio

Kamu tentu sudah sering menyaksikan dialog interaktif melalui layar televisi, atau mendengarkannya

lewat siaran radio. Apa yang menarik bagimu menyaksikan atau mendengarkan orang yang sedang

berdialog interaktif itu? Tentu saja banyak yang menarik, bukan? Misalnya, topik yang dibicarakan

merupakan masalah yang hangat dan aktual. Dalam kegiatan ini kamu akan melakukan aktivitas berikut:

(1) mendengarkan dialog interaktif, (2) mencatat pendapat narasumber, dan (3) mengomentari isi dialog

yang kamu dengarkan.

1. Mendengarkan Dialog Interaktif

Untuk memperoleh informasi tertentu, biasanya para penyiar radio atau televisi

melakukan wawancara dengan tokoh tertentu. Informasi yang digali dari tokoh tersebut

merupakan sesuatu yang penting untuk diketahui oleh masyarakat. Oleh karena itu,

kegiatan wawancara disiarkan ke masyarakat luas. Dalam wawancara tersebut kadang-

kadang dilibatkan juga penonton atau pendengar. Kegiatan wawancara yang dilakukan

untuk memperoleh berbagai informasi yang disiarkan melalui radio atau televisi dengan

melibatkan penonton atau pendengar disebut dialog interaktif. Kita dapat memanfaatkan

dialog interaktif dari media radio atau televisi tersebut untuk belajar dan memperoleh

informasi yang berharga.

Bagaimana cara menemukan isi dialog interaktif? Kamu masih

ingat, kan? Hal itu sudah kamu pelajari pada pembelajaran Unit

1. Untuk mengetahui isi dialog, kamu harus memperhatikan dan

mengikuti secara lengkap dan saksama dialog tersebut sehingga pada

akhirnya kamu dapat menyimpulkan isinya.

Agar dapat menemukan isi dialog interaktif, laksanakan kegiatan

berikut!

a. Dengarkan rekaman atau pembacaan dialog berikut yang akan diperdengarkan atau

dibacakan oleh gurumu!

b. Tutuplah bukumu, dan dengarkan baik-baik!

c. Catatlah pokok-pokok isi dialog dalam bukumu!

Arindra

:

"Selain aktor drama, apakah Bapak juga aktif menulis naskah drama?

Sri H.

:

"Ya. Kurang lebih ada 20 judul, di antaranya Pak Polisi, Namaku Siti, Penyair

yang Terbunuh, Kuda Liar dari Ruang Gelap, dan Para Pengkhianat."

Dzikrna

:

"Apakah naskah tersebut pernah dipentaskan?"

Sri H.

: "Tentu saja sebagian naskah tersebut telah dipentaskan dan disutradarai,

bahkan dimainkan sendiri."

Arindra

:

"Apakah Bapak juga bermain sinetron?"

Sri H.

:

"Sejak tahun 1981 kurang lebih ada 40 judul sinetron yang pernah saya

lakoni."

Arindra

:

"Bagaimana tanggapan Bapak tentang artis sinetron kita sekarang?"

26

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

2. Mencatat Pendapat Narasumber

Setelah mendengarkan dialog tersebut, diskusikan isinya bersama teman

sekelompokmu! Catatlah dalam format berikut! Laporkan hasil diskusi di depan kelas

untuk dibandingkan dengan hasil kelompok lain!

Pewawancara : .........................................................................

Narasumber : .........................................................................

Pendapat Narasumber

: .........................................................................

No.

Topik Pertanyaan

Pendapat Narasumber

1.

Artis sinetron

........................................................

2.

Perkembangan teater

........................................................

3.

Kesukaan mengoleksi buku

........................................................

4.

Kesukaan melukis

........................................................

5.

Manfaat belajar kesenian

........................................................

Sri H.

:

"Patut disyukuri karena sinetron mampu menyerap tenaga kerja. Menjadi ideal

kalau seorang artis menguasai teknik yang baik, jadi mutunya meningkat."

Arindra

:

"Menurut Bapak, bagaimana perkembangan dunia teater sekarang?"

Sri H.

:

"Anak muda sekarang banyak pilihan dalam ekspresi seninya. Teater sedikit

yang mengikuti."

Arindra

:

"Bapak juga dikenal sebagai kolektor buku. Mengapa Bapak suka mengoleksi

buku?"

Sri H.

:

"Buku adalah ilmu. Peranan buku sangat vital dalam membantu manusia

mendapatkan ilmu pengetahuan. Maka tidak mengherankan kalau para

intelektual dan cendekiawan sangat suka mengoleksi buku."

Arindra

:

"Bapak juga seorang pelukis. Mengapa Bapak suka melukis?"

Sri H.

: "Dunia teater dan seni rupa adalah dunia seni yang berlainan dan berbeda,

tetapi hal itu justru bagi Bapak saling menginspirasi."

Arindra

:

"Berarti Bapak juga pernah pameran lukisan?"

Sri H.

: "Ya. Pameran tunggal di Purnabudaya Yogyakarta, tahun 1998, Galeri Kafe

Selo tahun 1991, Galeri Ruang Tamu Yogyakarta, dan lain-lain."

Arindra

:

"Menurut Bapak, apa manfaat belajar kesenian bagi anak-anak?"

Sri H.

:

"Berkegiatan kesenian sangat penting dan mendapat banyak manfaat. Anak-

anak akan punya kepekaan-kepekaan lebih, jiwanya halus, daya pikir dan

ciptanya kreatif, kepekaan sosialnya tinggi, cerdas, dan bisa lebih bisa menata

diri sendiri."

Sumber: Majalah

Yunior

Edisi 8, 27 Januari 2008

dengan perubahan seperlunya

27

Manusia dan Etika

2

Simpulan Wawancara : .................................................................................

.................................................................................

3. Mengomentari Pendapat Narasumber dalam Dialog Interaktif

Ketika mengikuti acara dialog interaktif, sebagai pendengar atau pemirsa, kamu

dapat berpartisipasi dengan mengomentari pendapat narasumber. Bagaimana caranya?

Di dalam mengomentari pendapat, kamu harus memperhatikan hal-hal berikut.

a. Pendapat narasumber yang akan dikomentari harus betul-betul dipahami.

b. Jika komentar itu berupa kritikan, harus disertai alasan yang logis.

c. Berikan komentar dengan menggunakan bahasa yang lugas dan santun!

Kali ini kamu akan berlatih mengomentari pendapat narasumber. Untuk itu, kerjakan

tugas berikut!

a. Bekerjalah dalam kelompokmu!

b. Berdasarkan identi

fi

kasi tentang pendapat narasumber ( Pak Sri Harjanto) dalam

Kegiatan 1, berikan komentar tentang pendapat tersebut!

c. Sampaikan komentarmu di hadapan kelompok lain agar anggota kelompok lain

dapat memberikan tanggapan atas komentarmu! Sampaikan komentarmu dengan

bahasa yang lugas dan santun!

4. Menggunakan Kalimat Langsung dan Tak Langsung

Setelah mewawancarai narasumber, biasanya wartawan harus melaporkan hasil

wawancaranya dalam bentuk tertulis. Hasil wawancara tersebut dapat ditulis dalam

kalimat langsung atau tidak langsung.

Coba kalian amati penggalan dialog antara Arindra dan Pak Sri Harjanto berikut!

Arindra

:

"Selain aktor drama, apakah Bapak juga aktif menulis naskah drama?"

Sri H.

:

"Ya. Kurang lebih ada 20 judul, di antaranya Pak Polisi, Namaku Siti, Penyair

yang Terbunuh, Kuda Liar dari Ruang Gelap, dan Para Pengkhianat."

Kalimat yang diucapkan Pak Sri Harjanto dapat kamu tulis sebagai berikut:

a. “ Ya. Kurang lebih ada 20 judul, di antaranya

Pak Polisi, Namaku Siti, Penyair yang

Terbunuh, Kuda Liar dari Ruang Gelap

, dan

Para Pengkhianat

”, kata Sri Harjanto.

b. Sri Harjanto mengatakan bahwa dia telah menulis kurang lebih 20 judul, di antaranya

Pak Polisi, Namaku Siti, Penyair yang Terbunuh, Kuda Liar dari Ruang Gelap

, dan

Para

Pengkhianat

.

Kalimat pertama disebut

kalimat langsung

, sedangkan kalimat kedua disebut

kalimat

tidak langsung

. Perhatikan juga contoh kalimat langsung dan kalimat tidak langsung

berikut!

28

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

Kalimat Langsung

:

a. Kata Anis, "Pak Noto Sibuk sekali."

b. "Bacalah buku ini!" perintah Kepala Sekolah.

c. "Anto mungkin tidak datang," terang Mirna.

Kalimat Tidak Langsung:

a. Anis mengatakan bahwa Pak Noto sibuk sekali.

b. Kepala Sekolah memerintahkan agar kita membaca buku ini.

c. Mirna menerangkan bahwa mungkin Anto tidak datang.

Nah, berdasarkan contoh kalimat tersebut, dapatkah kamu mengidenti

fi

kasi ciri

kalimat langsung dan kalimat tidak langsung? Dapatkah kamu mengubah kalimat

langsung menjadi kalimat tidak langsung, atau sebaliknya?

Untuk mengetahui ciri kalimat langsung dan tidak langsung, kerjakan tugas berikut!

a. Amatilah contoh kalimat langsung dan kalimat tidak langsung dalam contoh!

b. Identi

fi

kasilah ciri-ciri kalimat langsung dan tidak langsung dan mengisikan dalam

format berikut!

No.

Aspek

Kalimat Langsung

Kalimat Tidak

Langsung

1.

Cara pengungkapannya

2.

Cara penulisannya

3.

Penggunaan kata tugas

4.

Penggunaan kata kerja

c. Ubahlah teks dialog antara Arindra dengan Pak Sri Harjanto pada Kegiatan 1 dalam

bentuk laporan wawancara dengan menggunakan kalimat langsung dan tidak

langsung!

B. Menceritakan Kembali secara Lisan Isi Cerpen

Keterampilan menceritakan kembali adalah salah satu bentuk keterampilan berbicara. Sebagai salah

satu bentuk keterampilan berbicara, keterampilan ini perlu dibina dan dikembangkan. Dengan memiliki

keterampilan ini seseorang dapat menyampaikan informasi kepada orang lain dengan tepat. Agar dapat

menceritakan kembali secara lisan isi cerpen yang dibaca, aktivitas yang harus kamu lakukan adalah (1)

29

Manusia dan Etika

2

Selamat Tinggal, Renokenongo

Ning dan Sri masih saja duduk diam di atas tanggul lumpur yang telah mengeras. Pandangan

mereka menyapu sekeliling. Yang terlihat hanya lumpur, lumpur, dan lumpur. Lumpur Lapindo

yang telah mengering.

Di antara lumpur-lumpur itu terlihat atap-atap rumah yang terbenam lumpur. Sudah setahun

lebih lumpur memenuhi desa mereka, desa Renokenongo. Ning dan Sri serta puluhan keluarga

lainnya harus mengungsi. Mereka tinggal di tenda-tenda darurat yang dibangun pemerintah

daerah. Sekolah mereka juga tenggelam oleh lumpur sehingga mereka saat ini sekolah di

sebuah pabrik yang tak terpakai lagi.

“Lihat, itu adalah kampung kita, Renokenongo!" Teriak Ning sambil menunjuk ke kejauhan.

Sri tersenyum pahit. Mereka adalah dua sahabat sejak kecil karena rumah mereka

bertetangga.

”Ya, desa kita yang tercinta. Tempat kita dilahirkan. Sekarang semua tinggal kenangan.

Rumah kita sudah tenggelam dalam lumpur. Desa kita sudah hilang ditelan lumpur ...” Ning

menjawab dengan haru.

Seolah ada kesepakatan, tiba-tiba mereka berdua menggumamkan lagu berjudul ”Desaku”.

Suara mereka terdengar sendu, hilang terbawa angin bersama debu-debu lumpur yang

mengering.

”Desaku yang kucinta, pujaan hatiku. Tempat ayah dan bunda, dan handai taulanku. Tak

mudah kulupakan, tak mudah bercerai. Selalu kurindukan desaku yang permai.” Tak terasa mata

mereka basah.

Kemarin malam, paman Ning yang tinggal di Solo datang menemui keluarga Ning di tenda

pengungsian. Paman Ning bermaksud mengajak keluarga Ning pindah ke Solo.

Semula ayah Ning tidak setuju karena sedang menunggu biaya ganti rugi yang akan

dibayarkan oleh PT Lapindo Brantas, sebuah perusahaan pengeboran minyak yang bertanggung

jawab penuh atas terjadinya musibah lumpur itu. Namun, paman Ning terus membujuk ayah

Ning untuk pindah ke Solo, untuk memulai kehidupan yang baru.

Sumber: Koran

Yunior

, 24 Februari 2007

mencatat pokok-pokok peristiwa dalam cerita, (2) mencatat hal-hal yang menarik, dan (3) menceritakan

kembali isi cerpen dengan tepat.

1. Mencatat Pokok-pokok Peristiwa dalam Cerita yang Dibaca

Kamu dapat menceritakan kembali isi cerpen jika cerpen tersebut

sudah kamu pahami secara keseluruhan. Pemahaman terhadap

cerpen meliputi pemahaman terhadap pokok-pokok peristiwa

dalam cerpen tersebut. Pokok-pokok peristiwa adalah garis-garis

besar peristiwa atau kejadian yang dialami tokoh di dalam cerita.

Pokok-pokok peristiwa dalam cerpen itulah yang kemudian kamu

ceritakan secara lisan kepada orang lain.

30

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

Nah, apakah kamu sudah memahami isi cerpen tersebut? Jika sudah, coba kalian catat

pokok-pokok peristiwa dalam cerpen tersebut sesuai dengan urutan peristiwanya di

dalam tabel berikut!

Urutan Peristiwa

Pokok Peristiwa

1

Ning dan Sri duduk di atas tanggul lumpur.

2

3

4

2. Mencatat Hal-Hal yang Menarik dari Cerpen yang Dibaca

Dalam menceritakan kembali isi cerpen, kamu dapat pula mengemukakan hal-hal

yang menarik dalam cerpen tersebut. Hal itu dimaksudkan agar orang lain tertarik untuk

membacanya.

Hal-hal yang menarik dalam cerpen dapat dilihat dari penggunaan bahasanya, isi

ceritanya, tokohnya, alurnya, atau unsur-unsur intrinsik lainnya. Hal yang menarik dari

cerpen “Selamat Tinggal Reno Kenongo”, misalnya, antara lain terletak pada latarnya.

Cerita itu menggambarkan keadaan sebuah desa yang terendam lumpur Lapindo.

Suasana itu digambarkan dengan sangat jelas dan menyentuh hati pembaca.

Coba, bacalah kembali kutipan cerpen “Selamat Tinggal Reno Kenongo” di atas. Masih

adakah unsur lain yang menarik? Diskusikan dengan temanmu!

3. Menceritakan Kembali Isi Cerpen yang Telah Dibaca

Menceritakan kembali secara lisan cerpen yang dibaca pada

hakikatnya adalah mengisahkan kembali cerita itu kepada orang

lain secara lisan. Tujuannya agar mereka memahami dan tertarik

pada kisah yang kamu ceritakan. Pada kegiatan yang lalu, kamu

sudah berlatih mencatat pokok-pokok peristiwa. Di samping itu,

kamu juga sudah berlatih menemukan hal-hal yang menarik

dalam cerita. Dua hal itulah yang akan menjadi bahan dalam menceritakan kembali

cerpen yang dibaca.

Sekarang kamu akan berlatih menceritakan kembali secara lisan isi cerpen. Di dalam

menceritakan kembali isi cerpen, kamu harus bercerita dengan lancar, isinya sesuai

dengan cerpen yang kamu baca, mengucapkannya dengan lafal dan intonasi yang tepat,

serta ekspresif.

Agar kegiatan pelatihan ini berjalan efektif, kerjakanlah sesuai dengan petunjuk

berikut!

a. Bentuklah kelompok diskusi yang anggotanya berjumlah 4—6 orang!

b. Tiap-tiap kelompok memilih salah satu cerpen yang tersedia. Bacalah dengan

saksama untuk memahami isinya!

c. Carilah ungkapan dalam cerpen tersebut! Carilah maknanya dalam kamus bahasa

Indonesia kemudian buatlah kalimat sehingga jelas maknanya! Isikan pada format

berikut!

31

Manusia dan Etika

2

No.

Ungkapan

Makna

Kalimat

1.

2.

3.

4.

5.

d. Tentukan hal-hal yang menarik dari cerpen tersebut!

No.

Hal-hal yang Menarik

1.

2.

3.

4.

5.

e. Carilah pokok-pokok peristiwa dalam cerpen tersebut!

1) .....................................................................................................................

2) .....................................................................................................................

3) .....................................................................................................................

f. Tiap wakil kelompok menceritakan kembali secara lisan cerpen yang dibaca

berdasarkan pokok-pokok cerpen yang sudah dibuat. Ketika menceriterakan

kembali, ingatlah, suaramu harus jelas, lafalnya benar, intonasimu harus menarik! Di

samping itu, penjiwaannya harus tepat sehingga cerpen yang kamu ceriterakan itu

mempunyai daya tarik yang luar biasa bagi teman-temanmu.

g. Kelompok yang tidak maju melakukan penilaian dengan format berikut.

No

Nama

Ketepatan

Isi (20)

Kelancaran

Berbicara

(20)

Intonasi

(20)

Lafal

(20)

Ekspresi

(20)

Jml.

Nilai

32

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

MENJEBAK SI TUKANG SIHIR

Abunawas mempunyai burung nuri yang sangat lucu. Baginda Harun Alrasyid ingin

memilikinya.

"Kalau kau berniat menjualnya, jangan ditawarkan kepada orang lain. Tawarkan saja

kepadaku. Berapa pun harganya, aku akan membayarnya," ujar Baginda kepada Abunawas.

Abunawas tidak menjawab. Dia hanya mengangguk. Tapi dalam hati, dia berkata, "Mana

mungkin aku menjual burung yang tidak berharga ini kepada Baginda."

Keesokan paginya, Abunawas datang ke istana. Dia datang dengan membawa burung nuri

yang diinginkan Baginda itu. Abunawas tidak ingin menjualnya. Dia ingin memberikan cuma-

cuma kepada Baginda. Tapi di pintu gerbang istana, dua orang pengawal menahannya.

"Siapa kamu? Ada keperluan apa menghadap Baginda?" hardik kedua pengawal dengan

wajah bengis. Rupanya kedua orang pengawal istana tersebut adalah orang kepercayaan

Perdana Menteri Abudahi yang selalu ingin mencelakakan Abunawas.

"Aku hendak menyerahkan burung nuri ini kepada Baginda karena Beliau sangat

menyukainya," jawab Abunawas. "Tinggal saja burung jelek itu di sini. Biar aku yang

menyerahkannya kepada Baginda," ucap salah seorang pengawal.

Abunawas pun menurut. Dalam situasi seperti ini, dia tidak mungkin melawan. Tapi suatu

saat mereka pasti akan menuai perbuatannya.

Oleh kedua pengawal kepercayaan Abudahi, burung nuri Abunawas ditukar dengan burung

gereja. Setelah itu, diserahkan kepada Baginda. Perdana Menteri Abudahi yang melihat kejadian

itu tersenyum simpul memuji hasil kerja anak buahnya.

"Bedebah!" gigi Baginda gemeretak menahan amarah. Dia merasa terhina oleh perbuatan

Abunawas. Burung nuri yang diharapkannya, tapi burung gereja yang dikirimkan.

Tanpa menunggu waktu, saat itu juga Baginda mendatangi rumah Abunawas.

"Abunawas! Kalau kau keberatan menjual burung nuri kepadaku, aku tidak apa-apa. Tapi

jangan kau kirim burung gereja ke istana. Itu suatu penghinaan buatku!" kecam Baginda dengan

mata memerah menahan amarah.

"Begini Baginda," tutur Abunawas mencoba meredakan amarah Baginda. "Istana Baginda

telah kemasukan dua orang penyihir yang menjadi penjaga pintu gerbang istana. Kedua orang

itu bisa menyihir seekor nuri menjadi seekor burung gereja. Dan hamba yakin, besok kedua

orang itu bisa menyihir seekor burung beo menjadi burung nuri. Kalau tidak percaya, tunggulah

besok di istana, Baginda akan menyaksikan sendiri betapa hebatnya sihir mereka."

Sambil bekata begitu, Abunawas mengelus-elus seekor burung beo yang bertengger di

depan jendela rumahnya. Burung beo itulah yang akan dibuat menjebak kedua pengawal bengis

istana.

Pagi-pagi sekali Abunawas sudah tiba di istana. Dia membawa burung beo di tangannya. Di

depan gerbang lagi-lagi dia dicegat pengawal.

"Ada perlu apa lagi kau ke sini?" Kedua pengawal kembali menghardik Abunawas. "Sudah

kubilang, kau tidak akan bisa bertemu Baginda!"

Pilihan Cerpen 1

33

Manusia dan Etika

2

"Maaf, kemarin aku keliru. Aku sebenarnya hendak memberikan burung beo ini kepada

Baginda. Tapi aku keliru mengambilnya. Baginda pasti marah-marah mendapat kiriman burung

nuri itu. Semua orang tahu, Baginda sangat membenci burung nuri. Dia pernah tersesat di hutan

hanya gara-gara burung nuri keparat itu. Maafkan aku, aku telah membuat Baginda marah!"

bujuk Abunawas seolah-olah cerita itu benar-benar terjadi.

"Taruh saja di situ! Biar aku nanti yang akan menyerahkan kepada Baginda!" perintah

pengawal istana.

Terpengaruh bujukan Abunawas, kedua kaki tangan Abudahi itu pun menukar burung beo

dengan nuri. Setelah itu mereka menyerahkannya kepada Baginda. Keduanya bersukaria karena

sebentar lagi Abunawas pasti akan mendapat hukuman yang setimpal dari Baginda.

Menerima burung nuri dari kedua pengawal istana, Baginda terperangah kaget. Ternyata

benar apa yang dikatakan Abunawas. Kedua pengawal ini bisa menyihir alias menggelapkan

barang yang bukan haknya.

"Ini nurinya. Mana beonya?" sindir Baginda yang langsung membuat wajah kedua pengawal

itu pucat pasi.

Belum sempat kedua pengawal itu menjawab, Baginda langsung menitahkan perintah yang

tak disangka-sangka.

"Karena hasil kerja yang sangat bagus, kalian berdua aku beri hadiah hukuman cambuk

masing-masing 50 kali."

Perdana Menteri Abudahi yang menyaksikan kejadian itu, kini hanya bisa tertunduk lesu.

Sumber: Majalah Anak Indonesia

Mentari

, Edisi Minggu IV, Agustus, 2002

Pilihan Cerpen 2

BAGINDA DILARANG MEROKOK

Dulpanjul, pegawai istana, mengeluh pada Abunawas. Dia dilarang merokok oleh Baginda

Harun Al-Rasyid. "Daripada buat beli rokok, lebih baik uangnya kau belikan susu buat anak-

anakmu,"begitu kata Baginda menasihati Dulpanjul. "Mulai besok, aku tidak mau melihat kau

merokok lagi," lanjut Baginda lagi.

"Coba bayangkan, Abunawas," keluh Dupanjul, "Baginda melarangku merokok, tapi beliau

sendiri juga seorang perokok. Aneh, kan?"

"Saya kira tidak!" jawab Abunawas. "Karena daripada buat beli rokok, lebih baik buat beli

susu untuk anakmu, kan?"

"Iya, benar. Tapi kalau yang menasihati itu kamu, aku mau terima. Karena kau bukan

perokok. Tapi kalau Baginda yang melarangku, apa tidak berarti menasihati dirinya sendiri?"

"Bukan begitu maksudnya," terang Abunawas. "Kau dilarang merokok karena gajimu

memang pas-pasan. Sedang Baginda walau habis berpuluh-puluh batang sehari tidak akan

membuatnya melarat. Kau paham maksudku?"

34

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

"Tapi ngomong-ngomong, beranikah kau melarang Baginda merokok sebagaimana kau

melarangku?" tantang Dulpanjul.

"Mengapa tidak? Aku akan bilang pada Baginda agar tidak merokok. Tapi apa

taruhannya?"

"Aku akan beri engkau 100 dirham kalau berani melarang Baginda merokok. Tapi

sebaliknya, kalau kau tidak berani, kau yang harus bayar 100 dirham. Bagaimana, setuju?"

Abunawas mengangguk. Pertanda dia melayani tantangan Dulpanjul.

Sepeninggal Dulpanjul, Abunawas langsung mendatangi sekerumunan orang. "Besok

aku akan melarang Baginda merokok. Karena merokok itu tidak baik buat kesehatan,"

ujar Abunawas lantang. "Orang-orang yang berkerumun tentu saja tersenyum melihat ulah

Abunawas. Mana mungkin seorang hamba berani melarang kesenangan raja? Tapi Abunawas

tidak menghiraukan tanggapan orang-orang yang mencibirnya. Dia lantas mendatangi

kerumunan orang lain. Kepada mereka Abunawas mengatakan hal yang sama.

Karena banyaknya orang yang diberitahu Abunawas, kabar itu akhirnya sampai juga ke

telinga Baginda. Tentu saja Baginda masygul dibuatnya.

"Berani betul Abunawas melarangku merokok," batin Baginda dengan geram. "Aku akan

panggil dia ke istana."

Abunawas pun menghadap Baginda di istana. "Apa betul mulai besok kau akan melarangku

merokok? Apa Wewenangmu melarang kesenanganku?" tanya Baginda dengan suara

menggelegar. "Siapa bilang begitu, Baginda?" elak Abunawas. 'Kau jangan mungkir! Semua

orang di Bagdad mendengar kalau kau sesumbar bisa melarangku menghisap rokok. Apakah

kau masih menyangkal, Abunawas? Apakah mereka perlu kupanggil untuk menjadi saksi?"

Dicecar dengan pertanyaan seperti itu, Abunawas tidak dapat berkutik lagi. Tapi

sesungguhnya hal ini memang dikehendaki Abunawas.

"Benar, Baginda," jawab Abunawas dengan raut muka seolah takut. "Mulai besok

hamba melarang Baginda merokok. Karena besok 'kan mulai puasa? Kalau Baginda tidak

mengindahkan larangan hamba, apakah Baginda sanggup menahan siksaan api neraka?"

Mendengar jawaban Abunawas, Baginda seketika tersenyum. Mulai besok memang

Baginda tidak akan merokok sampai waktu berbuka puasa tiba. Itu kewajiban agama. Jadi,

bukan karena dilarang oleh Abunawas. Tapi, mau tak mau Baginda memuji kecerdasan

Abunawas. Dia menyindir secara halus perbuatan Baginda yang melarang Dulpanjul merokok.

Padahal, Baginda sendiri tidak bisa memberi contoh yang baik pada anak buahnya.

"Ada-ada saja Abunawas ini," batin Baginda sambil geleng-geleng kepala.

(Dikutip dari Majalah Anak Indonesia

Mentari

, Edisi Minggu I, Desember, 2001)

35

Manusia dan Etika

2

Pilihan Cerpen 3

DUKUN DADAKAN

Tidak akan pernah habis akal busuk Abudahi untuk mencelakai Abunawas. Entah apa yang

diinginkan oleh Abudahi dengan mem

fi

tnah Abunawas kali ini.

Siang itu, Abudahi menghadap raja dan mengatakan bahwa Abunawas menjadi dukun

dadakan. Tentu saja, raja sangat heran dengan cerita Abudahi. Bahkan sepulang dari menghadap

raja, Abudahi terus menceritakan perihal Abunawas kepada semua orang yang dijumpainya.

"Abunawas kini menjadi dukun yang perbuatannya ke arah tidak mempercayai Tuhan," kata

Abudahi meyakinkan orang.

"Dalam waktu singkat rakyat akan membencinya," kata Abudahi dalam hati.

Fitnah yang dilontarkan Abudahi disambut dengan gembira oleh orang-orang yang tidak

menyukai Abunawas. Maka dengan geram mereka mendatangi Abunawas.

Semula Abunawas terkejut. Setelah mendengar dirinya kini terkenal sebagai dukun, ia

langsung mencari akal.

"Jadi, apa yang kalian minta dariku?' tanya Abunawas pada mereka. Bermacam-macam

permintaan diutarakan orang. Ada yang minta kesaktian, kekebalan menjadi gagah, menjadi kaya

raya, dan sebagainya.

"Tuan Abunawas telah memberi beberapa jimat kepada orang lain. Mengapa kepada kami,

tidak?" desak mereka.

"Menurut arwah nenek moyang yang masuk ke dalam tubuhku, hanya malam hari jimat-jimat

itu boleh kuberikan. Datanglah tengah malam, akan kuberikan jimat-jimat itu pada kalian," kata

Abunawas meyakinkan mereka. Orang-orang itu gembira menerima janji Abunawas.

Tepat tengah malam, orang-orang itu sudah bebondong-bondong datang. Abunawas duduk

bersila di ruang tamu. Satu per satu orang maju menghadap Abunawas yang berlagak dukun, lalu

ia menyerahkan batu kerikil hitam. Sebelumnya, Abunawas mengatakan kepada mereka bahwa

batu kali itu batu pemberian arwah nenek moyangnya untuk jimat.

"Siapa yang mau kaya, cantik, gagah, banyak rejeki, kebal senjata tajam, dan sakti

mandraguna maka cukup simpan baik-baik batu hitam yang nanti kubagikan," jelas Abunawas

lantang. Dengan gaya yang 'sok dukun beneran', Abunawas benar-benar membuat banyak orang

yang datang ke rumahnya percaya.

"Nah, hadirin, tidak akan lama lagi akan muncul seseorang yang mengaku dukun pintar selain

hamba. Itulah saat yang tepat bagi tuan-tuan untuk memanfaatkan batu jimat pemberian hamba

ini," kata Abunawas lagi.

"Memanfaatkannya bagaimana, Pak Dukun Abu?" tanya mereka penasaran.

"Datangi dia dan lemparkan batu itu padanya. Lalu katakan, apa keinginan kalian. Begini

caranya, yang berniat ingin kaya, lemparkan pada dukun itu dan katakan aku ingin kaya raya!

Nah, gampang 'kan? Setelah melempar batu itu, kalian akan menjadi kaya raya," jelas Abunawas

sambil tersenyum.

36

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

Bergembiralah orang-orang itu. Kerikil hitam di tangan lalu digenggam erat-erat. Sebelum

pergi, beberapa orang sempat menyodorkan amplop berisi uang sebagai ucapan terima kasih

kepada Abunawas. Tentu saja Abunawas menolaknya.

Setelah orang-orang itu pulang, Abunawas terus saja berpikir siapa yang mem

fi

tnah

dirinya menjadi dukun.Ia mondar-mandir mencari akal untuk menjebak orang yang telah

mem

fi

tnahnya.

"Akan kuberi pelajaran. Barang siapa yang menggali lubang, dia sendiri yang akan

terperosok ke dalamnya", kata Abunawas dalam hati.

Dari hari ke hari, Abunawas makin terkenal menjadi dukun. Ia selalu dikunjungi banyak

orang. Orang-orang yang datang selalu memberi uang padanya. Tentu saja Abunawas

menolak sambil mengatakan bahwa bahwa ia selalu mendapat uang sekeranjang setiap

harinya.

Hamba sekarang kaya raya melebihi raja! Bayangkan, sekeranjang uang emas hamba

dapatkan dari pekerjaan hanya menjadi dukun," kata Abunawas kepada setiap orang yang

dijumpainya.

Perihal Abunawas mendapat sekeranjang emas setiap harinya sampai juga ke telinga

Abudahi. Hatinya makin panas.

"Kurang ajar! Maksudku mem

fi

tnah Abunawas agar dijauhi rakyat dan Baginda Raja,

malah menjadi kaya," geram Abudahi dalam hati. Lalu, timbullah pikiran liciknya.

"Aku juga bisa melakukannya. Kekayaannya akan kuambil alih," katanya pula. Kemudian,

ia memerintahkan orang-orangnya untuk keluar masuk kampung guna menyampaikan kabar

bahwa Abudahi menjadi dukun hebat.

Mendengar kabar itu, orang-orang yang menyimpan batu-batu jimat pemberian Abunawas

langsung bersiap-siap.

Ketika Abudahi muncul di halaman rumahnya dengan pakaian ala dukun, datanglah

mereka secara berbondong-bondong. Abudahi tampak gembira dan menyambut mereka

dengan senyum berkepanjangan.

Namun betapa terkejutnya lelaki jahat itu ketika secara bersamaan orang-orang yang

datang tersebut mengeluarkan batu-batu hitam dan melemparkannya ke arah Abudahi

disertai dengan permintaan.

"Aku ingin kaya! Aku ingin kebal! Saya ingin gagah dan tampan!'' teriak mereka.

"Ya, ya, ya, ya, ya!'' sahut Abudahi sambil mengelak dari lemparan batu. Ia langsung

mengambil langkah seribu dan masuk rumah. Tapi orang-orang itu terus saja melempari

rumah Abudahi sambil berteriak-teriak. Setelah puas, orang-orang itu pulang ke rumah

masing-masing dengan wajah berbinar. Tinggallah Abudahi yang tidak habis pikir, mengapa

orang-orang itu melemparinya. Abunawas yang melihat kejadian itu hanya tersenyum kecut.

Ia bukan senang melihat Menteri Abudahi dilempari batu, tapi ia ingin menyadarkan sifat

buruk si hitam itu.

Sumber: Majalah Anak Indonesia

Mentari

, Edisi Minggu IV, Februari 2002

37

Manusia dan Etika

2

C.

Membaca Memindai dari Indeks ke Teks Buku

Indeks buku memuat nama atau istilah-istilah khusus yang ada di buku beserta petunjuk halamannya

(di halaman berapa nama atau istilah itu ada). Bagaimana cara menemukan informasi secara cepat dari

indeks buku? Fokus utama kegiatan ini adalah berlatih membaca memindai (

scanning

) dari indeks ke

teks buku. Adapun urutan aktivitas yang harus kamu lakukan adalah sebagai berikut: (1) mengenali

informasi dalam indeks, dan (2) berlatih membaca memindai melalui indeks.

1. Mengenali Informasi dalam Indeks

Membaca memindai merupakan kegiatan membaca cepat untuk keperluan

menemukan informasi yang diperlukan secara cepat dan tepat dari sebuah teks/buku.

Membaca memindai yang sering kamu lakukan adalah membaca kamus, membaca

indeks, atau membaca bagian tertentu dari sebuah buku.

Kali ini kamu akan belajar membaca memindai melalui kegiatan membaca indeks.

Sebelum berlatih, kenali dulu hal-hal yang berhubungan dengan indeks!

Amatilah indeks berikut!

Contoh 1

Achdiat K.

adaptasi, 63, 64, 67-68

Adat Raja-raja Melayu, 60

bahasa standar, 8, 10

denotasi, 48

Dini, N.H., 86

Contoh 2

A

B

Abdullah, 172

Bal, Mieke 120 lih. juga Luxemburg

Abrams, M.H. 49-52, 54, 57, 59-61,

Balzac, Honore de 137

120, 151, 156-7, 163-4, 166, 219,

Barthes, Roland 100, 104, 114, 133, 137,

282

149

Adorno, Theodor W. 351-2

Baudelaire, Charles 77, 81, 148, 235, 334-5,

Adriani, N. 128, 285-6

350

Aeschylus 165, 262

Bausani, Alessandro 113

Agung, Sultan 242

Beardsley, Monroe 133-4, 169, 177

Akustia, Klara 212

Alisjahbana, S. Takdir 52, 115, 359

Sumber:

Sastra dan Ilmu Sastra

38

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

Berdasarkan contoh tersebut, diskusikan dengan temanmu hal-hal berikut!

a. Apakah indeks itu?

b. Bagaimana pengurutan nama dalam indeks?

c. Bagaimana pengurutan kata dalam indeks?

d. Bagaimanakah pengurutan istilah dalam indeks?

e. Apakah fungsi angka yang terdapat pada bagian kanan nama atau istilah dalam

indeks?

f. Selanjutnya, bandingkan hasil diskusi dengan uraian berikut!

Indeks adalah suatu daftar yang memuat kata-kata atau istilah-istilah penting dan

nama-nama pengarang yang disebut dalam karangan. Biasanya indeks ditemukan pada

bagian akhir buku cetakan.

Indeks yang berupa nama yang terdiri atas lebih dari satu kata disusun dengan cara

menuliskan nama belakangnya dulu baru disusul nama depannya. Misalnya, Abdul

Muis, ditulis Muis, Abdul sehingga urutannya berada pada huruf

m

. Indeks yang berupa

kata disusun dengan mengurutkan kata tersebut sesuai dengan huruf awal kata yang

bersangkutan. Indeks yang berupa istilah disusun dengan mengurutkan istilah itu sesuai

dengan huruf awal istilah yang bersangkutan.

Pada bagian kanan nama, kata, atau istilah di dalam indeks ditulis angka yang

menunjukkan nomor halaman tempat nama, kata, atau istilah itu ditemukan. Fungsinya

untuk mempermudah mencari keberadaan kata tersebut. Misalnya, di dalam indeks

tertulis adaptasi, 7, 23 artinya, istilah

adaptasi

dapat ditemukan pada halaman 7 dan

halaman 23 di dalam buku. Indeks harus disusun secara alfabetis dan disertai nomor

halaman.

Bagaimana hasilnya? Jika jawabannya belum sesuai, kamu harus memperbaikinya!

2. Berlatih Membaca Memindai Melalui Indeks

Agar dapat menemukan kata/istilah penting dalam sebuah buku secara cepat, kamu

dapat melakukan kegiatan membaca memindai melalui indeks. Tentu saja hal itu dapat

kamu lakukan jika di akhir buku yang kamu baca terdapat daftar indeksnya. Bagaimana

caranya? Berlatihlah dengan mengikuti langkah berikut!

a. Setiap siswa membawa buku yang berindeks.

b. Satu siswa secara acak membaca dan menentukan dua istilah dalam indeks.

c. Selanjutnya, buku itu diserahkan kepada pasangannya.

d. Pasangannya diminta menemukan halaman yang ada nama atau istilah itu secara

cepat dengan langkah berikut:

1) Tentukan istilah yang akan dicari dalam buku tersebut!

2) Carilah istilah itu dalam indeks yang terletak di halaman akhir buku secara

alfabetis!

3) Jika sudah kamu temukan, lihat petunjuk nomor halamannya!

4) Bukalah halaman berdasarkan petunjuk nomor halaman yang ada pada indeks!

5) Temukan kata/istilah penting yang kamu cari!

39

Manusia dan Etika

2

e. Catat waktu yang diperlukan untuk menemukannya!

f. Permainan dilakukan tiga kali secara bergantian.

g. Amati waktu yang kamu perlukan, semakin singkat, tetap, atau semakin

lama!

D. Menulis Iklan Baris

Bila membaca koran, kamu pasti tahu betapa gencarnya iklan berbagai produk menggoda

konsumen. Apakah kamu juga termasuk salah seorang yang sering terpengaruh oleh iklan?

Salah satu iklan yang tampil di koran adalah iklan baris. Iklan baris ditulis dalam bentuk

yang agak berbeda dengan iklan biasa karena miskin gambar dan mengandalkan kata-kata

yang ditulis singkat (terdiri atas beberapa baris dalam sebuah kolom).

Dalam pembelajaran ini kamu akan berlatih untuk lebih memahami iklan baris dan

menulisnya. Untuk itu, kegiatan yang akan kamu lakukan adalah (1) mendaftar butir-butir yang

akan ditulis dalam iklan baris dan (2) menulis iklan baris dengan bahasa yang efektif.

1. Mendaftar Butir-butir yang Akan Ditulis dalam Iklan Baris

Cermati dan bacalah iklan baris berikut!

40

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

Dari contoh iklan tersebut, kamu mengetahui bahwa iklan baris dapat dimanfaatkan

untuk menginformasikan atau mempromosikan berbagai hal. Melalui iklan baris, kamu

dapat menawarkan rumah, tanah, sepeda motor, mobil, atau jasa.

Ketika akan membuat iklan baris, ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu

isi

iklan

dan

bentuk

iklan.

Isi iklan harus sesuai dengan fakta sehingga dapat dibuktikan kebenarannya. Untuk

itu, sebelum menulis iklan kamu harus mendaftar dulu butir-butir isinya. Butir-butir isi

iklan disesuaikan dengan barang atau jasa yang ditawarkan.

Misalnya kamu akan menjual sepeda motor, butir-butir iklannya adalah sebagai

berikut:

a. kondisi sepeda motor,

b. jenis kendaraan, tahun pembuatan, warna, tipe, dll.,

c. status kepemilikan kendaraan,

d. harga yang ditawarkan, dan

e. alamat/telepon yang dapat dihubungi.

Coba diskusikan dengan teman kelompokmu mengenai butir-butir yang akan

diinformasikan dalam iklan baris jika kamu akan menawarkan barang-barang berikut!

a. mobil

b. rumah

c. tanah

d.

handphone

2. Menulis Iklan Baris dengan Bahasa yang Hemat

Setelah kamu mengidenti

fi

kasi hal-hal yang ada dalam sebuah iklan baris, tentunya

kamu harus menuliskan butir-butir itu ke dalam iklan baris. Bagaimana caranya?

Bahasa iklan baris sengaja dibuat singkat. Selain karena

keterbatasan tempat di surat kabar, juga karena pertimbangan

biaya. Biaya iklan baris ditentukan per milimeter kolom.

Artinya, semakin panjang iklan, semakin banyak biayanya.

Sebaliknya, bila bahasa iklan hemat, biaya pemasangan iklan

pun makin hemat.

Untuk menghemat tempat, di dalam iklan baris banyak

digunakan singkatan yang tidak lazim dalam karangan lain.

Meskipun demikian, singkatan harus dapat dipahami pembaca.

Jika tidak, pasti pembaca akan mengabaikan iklan tersebut.

Akibatnya, tujuan pemasangan iklan tidak tercapai.

Amatilah contoh iklan baris yang menawarkan sepeda

motor berikut!

Supra

fi

t’05 Htm Tgn1,Istw 6,7 jt. Hub

Bkt Permatapuri 25 Smg-tlp.70261503

41

Manusia dan Etika

2

Dalam contoh tersebut banyak dijumpai singkatan. Akan tetapi, singkatan tersebut

mudah kamu pahami, bukan? Singkatan dan kepanjangannya dapat kamu lihat pada

tabel berikut!

No.

Istilah

Kepanjangannya

1.

’05

Tahun 2005

2.

Htm

Hitam

3.

Tng1

Tangan pertama

4.

Istw

Istimewa

5.

6,7 jt

Rp6.700.000,00

6.

Hub

Hubungi

7.

Bkt

Bukit

8.

Tlp

Telepon

Nah, agar pemahaman dan penguasaanmu tentang iklan baris lebih mendalam,

amatilah gambar berikut!

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

Tentu kamu dapat mengenal semua gambar tersebut, bukan? Nah, Bagaimana jika

kamu akan menawarkan barang-barang tersebut melalui iklan baris? Mampukah kamu

menuliskan dalam wujud iklan baris?

Sekarang, tugasmu adalah membuat iklan baris berdasarkan gambar tersebut. Untuk

melaksanakan tugas itu, perhatikan petunjuk berikut!

a. Bagi kelasmu menjadi 7—8 kelompok!

b. Pilih salah satu gambar dengan mencabut nomor undian! Jika kelompokmu

mendapat nomor 1, berarti kelompokmu bertugas membuat iklan yang berkaitan

dengan Gambar 1.

c. Tentukan butir-butir yang akan kamu tulis dalam iklan baris!

d. Berdasarkan butir-butir itu, buatlah iklan semenarik dan sehemat mungkin!

e. Pajanglah hasil kerja kelompokmu pada tempat yang telah disediakan!

42

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

Pada Unit 2 ini kamu telah belajar mengomentari pendapat narasumber, menceritakan

kembali secara lisan isi cerpen, menemukan informasi melalui kegiatan membaca memindai,

dan menulis iklan baris. Dalam pembelajaran mengomentari pendapat narasumber kamu

telah belajar mencatat isi dialog interaktif dan berlatih mengomentari pendapat narasumber.

Dalam pembelajaran menceritakan kembali secara lisan isi cerpen, kamu telah belajar

mengidenti

fi

kasi dan menerangkan maksud ungkapan dalam cerpen, menemukan isi cerpen,

dan menemukan hal-hal menarik dalam cerpen, dan berlatih menceritakan kembali secara

lisan isi cerpen. Dalam pembelajaran menemukan informasi melalui membaca memindai,

kamu telah mempelajari mengenali informasi dalam indeks, berlatih membaca memindai,

dan menyimpulkan langkah membaca memindai. Dalam pembelajaran menulis iklan baris,

kamu telah belajar mengindeti

fi

kasi ciri iklan baris, mendaftar butir-butir yang akan ditulis

dalam iklan baris.

A. Pilihlah jawaban yang paling tepat di antara A, B,C, atau D.

1. Perhatikan dialog antara Tania dan Ki Joko Edan, salah satu dalang wayang kulit yang

terkenal berikut!

Tania : “Sebelum mendalang, apakah Ki Joko berlatih dulu?”

Ki Joko

: “Iya. Hakikat hidup adalah

kesel

(capek). Hakikat

kesel

adalah juara. Jadi

kalau kalian ingin menjadi juara, harus berani capek, banyak latihan,

kerja keras.”

Pesan Ki Joko tersebut sesuai dengan ungkapan ...

A. Hidup adalah perjuangan.

B. Berani berbuat berani bertanggung jawab.

C. Sambil menyelam minum air.

D. Berakit-rakit ke hulu berenang-renang kemudian.

2.

Perhatikan iklan baris berikut!

Bebas banjir: Sktr Soekarno-Hatta.

LB 100. LT 150. Fas. Lkp. 024-

Iklan baris tersebut menawarkan ....

A. rumah

B. bangunan

C. tanah dan rumah

D. tanah dan bangunan

Evaluasi

Rangkuman

43

Manusia dan Etika

2

3.

Perhatikan indeks berikut!

adaptasi, 6

bazar, 6

denotasi, 4

Angka 6

yang tertulis di belakang kata

bazar

pada daftar indeks tersebut menunjukkan

....

A. nama halaman tempat kata itu dapat ditemukan

B. jumlah halaman buku tempat kata ditemukan

C. urutan kata pada daftar indeks

D. nomor catatan kaki pada buku

4.

Tak habis akal bulus Gerhana untuk mencelakai temannya.

Ungkapan

akal bulus

dalam kalimat tersebut bermakna ....

A. kebencian

B. kelicikan

C. kecurangan

D. kebohongan

5.

Cara memberi komentar terhadap dialog interaktif berikut ini tepat, kecuali ....

A. mencela kekurangannya

B. memberi alasan yang logis

C. menunjukkan kelabihannya

D. menggunakan bahasa yang santun

6.

Perhatikan kutipan cerpen berikut!

Di depanku Arya sudah berdiri, cowok keren teman sekelasku. Rambut dan tubuhnya

basah karena air hujan. Heran, dalam keadaan begini Aryo tambah

macho

saja. Aku

gelagapan, tidak tahu mesti bilang apa.

Dari kutipan di atas dapat diketahui bahwa tokoh Aku ... pada Aryo.

A. cinta

B. sayang

C. tertarik

D. heran

B. Kerjakan tugas berikut!

1. Bacalah sebuah cerpen, kemudian ceritakan kembali isi cerpen tersebut di hadapan

gurumu! Ingat! Kamu harus menceritakan kembali isi cerpen dengan suara yang jelas,

lafal yang benar, intonasi yang menarik, dan ekspresif.

2. Ayahmu ingin mengganti sepeda motornya yang lama dengan yang baru. Ia berpikir

untuk menjual motor lama itu melalui iklan baris. Motor yang akan dijual itu adalah

Honda Kharisma tahun 2003, atas nama sendiri dan kondisinya sangat istimewa.

Ayahmu mematok harga 7 juta rupiah, tetapi dapat ditawar. Buatlah iklan baris untuk

menawarkan motor ayahmu!

44

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

Setelah kamu berdiskusi, berlatih, dan melaksanakan semua kegiatan dalam pembelajaran

ini, cobalah kamu renungkan kembali apa yang telah kamu kuasai dan belum kamu kuasai

serta bagaimana kesanmu terhadap pembelajaran yang telah kamu laksanakan dengan

memberikan tanda centang (

) pada panduan berikut ini!

No.

Pertanyaan Pemandu

Ya

Tidak

1.

Saya telah dapat mengomentari pendapat narasumber

dalam dialog interaktif.

2.

Saya senang mengomentari pendapat narasumber

dalam dialog interaktif.

3.

Saya dapat mengenali hal-hal yang harus disampaikan

dalam kegiatan menceritakan kembali isi cerpen.

4.

Saya menceritakan kembali isi cerpen dengan baik.

5.

Saya senang menceritakan kembali kepada teman-teman

saya cerpen yang sudah saya baca

6.

Saya dapat menulis iklan baris dengan baik.

7.

Saya bangga dapat menulis iklan baris.

8.

Menurut saya, latihan-latihan dalam bab ini mudah

diikuti dan membuat saya senang belajar bahasa

Indonesia.

Refleksi